Renungan harian hari ini akan dapat kamu renungkan tentang apa amanat sebelum kepergian Tuhan Yesus naik kesurga.
Apa Relevansi Amanat Yesus di Era Modern dapat berubah atau tetap sama dapat kamu dapat melalui renungan harian hari ini.
berikut renungan harian hari ini yang sudah kami sajikan untuk anda sebagai perenungan dan penguat iman dalam hidupmu.
Amanat Sebelum Kepergian: Dari Orang Tua kepada Anak, dari Yesus kepada Kita
Saat anak-anak mulai cukup mandi untuk ditinggal di rumah, orang tua pasti memberi banyak pesan: "Jangan lupa beri makan anjing, sirami tanaman, rapikan ruang tamu, dan tidur sebelum jam 10!" Tujuannya jelas: memastikan tugas terlaksana dan anak paham tanggung jawabnya.
Yesus pun melakukan hal serupa sebelum naik ke surga. Setelah tiga tahun membimbing murid-murid-Nya, Ia mempersiapkan mereka untuk misi terbesar: meneruskan Kerajaan Allah di bumi. Di Bukit Galilea, Ia memberikan "job description" yang tegas:
"Jadikanlah semua bangsa murid-Ku"
"Baptis mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus"
"Ajarlah mereka melakukan segala perintah-Ku"
Tak lupa, Yesus juga menyertai tugas ini dengan janji kekal: "Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman" (Matius 28:19-20).
Misi yang Tak Berubah: Relevansi Amanat Yesus di Era Modern
Apa yang diperintahkan Yesus 2.000 tahun lalu masih berlaku bagi kita hari ini. Sebagai pengikut-Nya, kita dipanggil untuk:
Memuridkan: Membagikan kasih Kristus melalui tindakan dan perkataan.
Membaptis: Menuntun orang percaya untuk mengikat diri dalam komunitas iman.
Mengajar: Menanamkan nilai-nilai Injil dalam kehidupan sehari-hari.
Ini bukan sekadar tugas gerejawi, melainkan panggilan hidup setiap orang Kristen. Kabar baiknya: kita tak sendirian! Janji penyertaan Yesus menjadi kekuatan saat rasa lelah atau keraguan datang.
Janji yang Menguatkan: Yesus Tak Pernah Tinggalkan Kita
Bayangkan jika orang tua pergi tanpa janji kembali—anak pasti cemas. Namun, Yesus tak seperti itu. Janji-Nya "Aku menyertai kamu senantiasa" adalah jaminan bahwa:
Roh Kudus akan memampukan kita.
Firman Tuhan menjadi pedoman setiap langkah.
Komunitas gereja saling menopang dalam pelayanan.
Dengan ini, kita yakin bahwa setiap upaya menggenapi rencana-Nya tidak sia-sia.
Doa untuk Ketaatan: Menjalankan Tugas dengan Sukacita
"Tuhan Yesus, terima kasih untuk penyertaan-Mu yang tak pernah berakhir. Bimbing kami untuk setia menjalankan amanat-Mu: memberitakan Injil, membaptis, dan mengajar dengan rendah hati. Jadikan hidup kami saluran berkat bagi banyak orang, demi kemuliaan Kerajaan-Mu di bumi. Amin."
Penutup: Hidup yang Bermakna dengan Menjadi Pelaku Firman
Tugas dari Yesus mungkin terasa berat, tetapi ingat: kita mitra-Nya dalam karya besar! Mulailah dari hal kecil—menjadi teladan di rumah, kantor, atau media sosial. Dengan janji penyertaan-Nya, setiap langkah kita menjadi bagian dari rencana Ilahi yang abadi.